MAYAT YANG BERNYANYI
Sekawanan gagak terbang berputar-putar di atas sebuah rumah kosong sembari berkaok-kaok di atasnya. Salah satu di antaranya tiba-tiba turun dan bertengger pada dahan pohon karet, membuat Halimah yang sedang memperbaiki rantai sepeda terkejut. Halimah berdecak, ia tak akan pulang semalam itu andai Juragan Karman langsung membayarnya. Namun, tengkulak kain itu pergi entah ke mana. Halimah pasrah saja saat pelayannya menyuruh menunggu. Berjam-jam ia di sana demi beberapa lembar uang untuk berobat sang ibu, tanpa menyadari jarum jam telah menunjuk ke angka sebelas. Lalu, bunyi 'kresek' seperti radio tua mengalihkan perhatian Halimah. Beberapa detik kemudian sebuah lagu anak-anak menggema dari rumah kosong tak jauh dari Halimah dan sepedanya. Nyanyian itu memantul di dinding batanya yang terkelupas di sana-sini. Merayapi tubuh bangunan berwarna putih dengan genting berlumut itu. 'Tik, tik, tik .... Bunyi hujan di atas genting Airnya turuuun tidak terhingga ....' Angin mala...