Posts

Pearl, Setelah Dua Puluh Tahun

AKU sedang membongkar tumpukan buku di rak lama ketika kutemukan sebuah buku catatan harian hampir dua puluh tahun yang lalu. Buku tulis setebal lebih kurang dua sentimeter itu berisi coretanku tentang apa saja: catatan pagi setiap bangun tidur, ide cerita pendek, ide bab novel, serta rangkaian imajinasi, fakta, mimpi, atau apa pun yang melintas di kepalaku. Dan catatan tentang dia: Pearl. Aku memang masih menulis buku harian—bahkan sampai sekarang—meskipun tidak lagi diawali dengan Dear Diary seperti di zaman SMP dan SMA dan tidak menulis setiap hari. Aku juga tidak tahu mengapa saat itu aku selalu mencatat SMS-SMS dia di buku itu. Mungkin karena aku sekadar tak ingin SMS-nya hilang, sedangkan kapasitas penyimpanan pesan singkat di ponselku sangat terbatas. Di bukuku sengaja kutulis namanya Pearl, bukan nama aslinya. Aku tak ingin nama aslinya terlacak melalui buku itu, entah bagaimana caranya. Pemikiran yang agak konyol, ya? Di mana dia sekarang, ketika teman-temannya sudah banyak ya

Menyimpan Dendam

  Apakah kita termasuk salah seorang yang menyimpan dendam untuk orang lain? Apakah kita memegang sesuatu yang dikatakan seseorang bertahun-tahun yang lalu, dan sampai sekarang masih merasa kesal, Lalu menghabiskan banyak waktu memikirkan orang yang menyakiti kita? Jika betul, maka kita sama saja telah membuang-buang ruang otak yang berharga pada sesuatu yang tidak bermanfaat, serta membiarkan orang itu hidup bebas di kepala kita. Padahal, hal itu hanya akan membuat kekacauan dan menghancurkan sistem kerja otak kita! "Memelihara kebencian, sama saja membiarkan seseorang yang Anda benci hidup bebas tanpa biaya di kepala Anda." - Ann Landers Apakah itu yang kita inginkan? Masihkah kita memiliki keinginan yang kuat untuk mengacaukan sistem otak di kepala dengan membiarkan orang lain mengambil ruang di pikiran kita? Membiarkan pikiran selalu diserang oleh penyewa gratis yang kita izinkan sendiri untuk jongkok dan menetap tinggal di sana lalu membuat semua sistem kerja otak kita j

Materi Praktik Cerpen

  Cerpen-gram 1 1a: praktik menangkap topik dan judul yang unik dan greget 1b: praktik memperkenalkan nama, profil, dan perilaku Cerpen-gram 2 2a: Praktik menggambarkan penampilan fisik tokoh berdasarkan nama tokoh dari cerpen-gram 1b. 2b: Praktik menuliskan model pakaian yang dikenakan oleh tokoh cerita serta menu makanan dan minumannya.  Cerpen-gram 3 3a: berlatih menulis pembuka, narasi, penutup 3b: berlatih menulis perkenalan, konflik, klimaks, antiklimaks, penyelesaian, sinopsis 3c: berlatih menulis suasana Cerpen-gram 4 4a: berlatih menulis dialog, monolog, dan deskripsi 4b: berlatih berimajinasi dengan foto dan gambar Kita tahu ya bahwa *menulis cerpen adalah tindakan mencipta cerita baru dan salah satu cara mengekspresikan ide/gagasan, perasaan, keyakinan, pengetahuan, dll.*  Nah, kegiatan mencipta cerita baru merupakan suatu prestasi sekaligus kebanggaan bagi kita karena telah berhasil menuangkan buah pikiran dalam bentuk cerpen.  Jika kita punya semangat mencipta yang tinggi,